Sebagai content writer pemula, mendapatkan klien pertama sering kali menjadi tantangan besar.
Apalagi, persaingan di industri ini cukup ketat.
Lalu, bagaimana caranya agar kamu bisa menarik perhatian klien? Salah satu jawabannya adalah dengan memiliki portofolio yang menarik.
Tidak perlu bingung, artikel ini akan membahas contoh portofolio content writer pemula yang bisa jadi inspirasimu, lengkap dengan langkah-langkah membuatnya!
Mengapa Portofolio Itu Penting?
Portofolio adalah cerminan kemampuanmu sebagai seorang content writer.
Bagi pemula, portofolio bisa menjadi alat utama untuk menunjukkan kreativitas, gaya penulisan, dan kemampuan teknis menulis.
Bahkan, jika kamu ingin mencari cara mencari uang tambahan bagi karyawan, portofolio yang baik bisa menjadi jalan pintas untuk mendapatkan proyek-proyek sampingan.
6 Contoh Portofolio Content Writer Pemula yang Bisa Kamu Tiru
1. Blog Pribadi untuk Menunjukkan Gaya Menulis
Membuat blog pribadi adalah cara yang paling efektif untuk memulai portofolio. Kamu bisa menulis artikel sesuai niche yang diminati, seperti ide bisnis kreatif yg jarang ada atau tips-tips sederhana seperti cara agar usaha maju dan berkembang.
- Langkah Membuat Blog Pribadi:
- Pilih platform blogging gratis seperti WordPress atau Blogger.
- Tulis artikel minimal 500 kata, pastikan menggunakan tata bahasa yang baik.
- Gunakan topik-topik yang relevan dengan target klien, seperti artikel seputar bisnis, parenting, atau lifestyle.
Blog ini juga bisa kamu promosikan sebagai contoh konten promosi produk yang kamu buat sendiri.
2. Studi Kasus Penulisan Artikel SEO
Portofolio tidak selalu harus berupa proyek nyata. Kamu bisa membuat artikel yang dioptimasi SEO sebagai contoh karya. Misalnya, buat artikel dengan judul “Cara Meningkatkan Penjualan dengan Strategi Konten Digital” atau “Peluang Bisnis Unik di Tahun 2024.”
- Cara Membuat Studi Kasus Penulisan SEO:
- Pilih satu kata kunci utama, misalnya “contoh portofolio content writer pemula.”
- Tulis artikel yang mengintegrasikan kata kunci tersebut secara natural.
- Jelaskan proses riset kata kunci, struktur artikel, dan optimasi yang dilakukan.
3. Media Sosial sebagai Portofolio Dinamis
Jangan remehkan kekuatan media sosial! Kamu bisa menggunakan platform seperti Instagram, LinkedIn, atau bahkan Twitter untuk memamerkan tulisanmu. Misalnya, buat thread informatif di Twitter atau unggah postingan carousel tentang cara agar usaha maju dan berkembang di Instagram.
- Tips Menggunakan Media Sosial:
- Konsisten dengan gaya visual dan tone of voice.
- Gunakan desain grafis sederhana untuk mendukung tulisanmu.
- Tunjukkan keahlian membuat caption menarik dan engaging.
4. E-Book Mini Sebagai Contoh Portofolio Profesional
Membuat e-book mini adalah salah satu cara untuk menunjukkan bahwa kamu memiliki kemampuan menulis yang mendalam. Pilih tema yang relevan, seperti panduan singkat tentang ide bisnis kreatif yg jarang ada atau “Tips Praktis Membuat Konten Promosi Produk.”
- Cara Membuat E-Book Mini:
- Tentukan topik spesifik, misalnya, “5 Langkah Sukses Membangun Blog untuk Pemula.”
- Gunakan aplikasi seperti Canva untuk mendesain e-book.
- Bagikan secara gratis kepada calon klien atau jadikan sebagai bonus untuk menarik perhatian mereka.
5. Mockup Proyek untuk Klien Khayalan
Kalau kamu belum memiliki klien, tidak ada salahnya membuat proyek mockup. Anggap saja kamu diminta menulis contoh konten promosi produk untuk brand skincare atau produk kopi.
- Langkah Membuat Mockup Proyek:
- Pilih brand populer dan buat konten promosi produk mereka.
- Tulis artikel, buat caption Instagram, atau desain brosur sederhana.
- Masukkan proyek ini ke dalam portofolio digitalmu.
6. Portofolio Interaktif dalam Format Website
Jika ingin tampil lebih profesional, kamu bisa membuat website portofolio. Website ini bisa menampilkan semua karya yang telah kamu buat, lengkap dengan deskripsi singkat tentang proses penulisannya.
- Cara Membuat Website Portofolio:
- Gunakan platform seperti Wix atau Squarespace.
- Tambahkan kategori untuk setiap jenis tulisan, seperti artikel SEO, konten media sosial, atau e-book.
- Sisipkan testimoni (jika ada) dan kontak yang mudah diakses.
Tips Menonjolkan Portofolio Agar Dilirik Klien
- Pilih Niche yang Tepat: Fokuslah pada topik tertentu, misalnya bisnis atau teknologi, untuk menunjukkan keahlianmu.
- Gunakan Visual yang Menarik: Portofolio dengan tampilan visual yang rapi akan lebih menarik perhatian.
- Promosikan di Platform Freelance: Daftarkan portofolio di situs seperti Upwork atau Sribulancer untuk menjangkau lebih banyak klien.
Dengan membuat portofolio yang menarik, kamu bukan hanya bisa mencari klien, tapi juga menjadikannya sebagai cara mencari uang tambahan bagi karyawan. Selain itu, portofolio yang baik dapat membuka peluang menulis untuk klien besar dan proyek-proyek menarik.
Kesimpulan
Membangun portofolio sebagai content writer pemula memang membutuhkan usaha dan kreativitas.
Tapi dengan mengikuti contoh portofolio content writer pemula yang sudah dibahas di atas, kamu bisa memulai langkah awal dengan lebih percaya diri.
Tidak hanya itu, portofolio ini juga bisa menjadi batu loncatan untuk mendapatkan klien yang sesuai.
Jadi, tunggu apa lagi? Mulailah dengan langkah kecil seperti membuat blog pribadi atau menulis mockup proyek.
Siapa tahu, portofolio ini menjadi pintu menuju kesuksesan sebagai content writer!
Baca Juga: Apa itu Niche Market? Definisi, 7 Contoh, + Cara Menentukannya